Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Resensi Buku "Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia"

IDENTITAS BUKU : Judul : Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia Penulis : Akhmad Muhamimin Azzet Penerbit : Ar-Ruzz Media Kota Terbit : Yogyakarta Tebal Buku : 108 halaman (termasuk identitas penulis) ISBN : 978-979-25-4866-2 HASIL RESENSI : Buku ini dapat ditemukan di perpustakaan FMIPA UNY . Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan terus dibangun dan dikembangkan agar menghasilkan generasi yang lebih baik lagi. Pendidikan di Indonesia dinilai tidak masalah dalam mencerdaskan peserta didiknya, namun dinilai kurang berhasil dalam membangun kepribadian peserta didiknya agar berakhlak mulia. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu diajarkan disemua jenjang pendidikan. Nilai-nilai dari agama yang universal dapat dijadikan dasr dalam pendidikan karakter karena keyakinan seseorang terhadap kebenaran nilai yang berasal dari agamanya bisa

Resensi Novel Laskar Pelangi

Identitas Buku Judul: Laskar Pelangi Penulis: Andrea Hirata Penerbit: Bentang Kota Terbit: Yogyakarta Tahun Terbit: 2007 Cetakan: III Tebal Buku: 533 halaman(Termasuk tentang identitas penulis). ISBN: ISBN 979-3062-79-7 Sinopsis Novel ini mengisahkan tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam Laskar Pelangi mereka adalah Mahar, Ikal, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya wanita sebagai Sahara. Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan di pedalaman Belitung yang kontras dan kaya akan timah, namun masyarakatnya tidak mampu memenuhi kehidupannya sehari-hari. Novel ini juga menceritakan tentang semangat juang dari anak-anak kampung Belitung untuk mengubah nasib mereka melalui sekolah. Sebagian besar orang tua lebih suka melihat anak-anak membantah dari belajar di sekolah. Sekolah kesulitan itu, sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru adalah kepala sekolah yang sudah tua yang bernama bapak Harfan Efendy Noor